Rabu, 07 April 2021

Kenapa Tergulung ? (Yoh 20:7)

Yoh 20:7 


sedang kain peluh yang tadinya ada di kepala Yesus tidak terletak dekat kain kapan itu, tetapi agak di samping di tempat yang lain dan sudah tergulung.


——

Orang  bertanya-tanya mengapa kain peluh yg digunakan untuk menutup kepala Yesus tersebut terletak  agak di samping di tempat lain dan  dalam keadaan sudah tergulung. 


Kitab  Yohanes itu sudah memberikan jawabannya  yakni di ayat Yoh 20:2


Yoh 20: 2 Ia berlari-lari mendapatkan Simon Petrus dan murid yang lain yang dikasihi Yesus, dan berkata kepada mereka: "Tuhan telah diambil orang dari kuburnya dan kami tidak tahu di mana Ia diletakkan."


Kubur yang kosong akan otomatis membuat orang (murid2) yang melihatnya  akan berpikir tubuh fisik Yesus tersebut diambil orang (dicuri). 


Kain peluh yang tergulung akan menjadi bukti bahwa pemikiran orang atau murid2 tersebut adalah salah karena mana ada pencuri jenazah sempet2nya menggulung kain peluh penutup kepala tersebut ?. 

. Yesus yang bangkitlah yang menggulung kain peluh penutup kepala tersebut. 


Dan kemudian Yesus menampakkan diriNya ke murid-murid sebagai bukti yang lebih jelas bahwa yang terjadi adalah kebangkitan bukan pencurian jenazah. 


Oh ya…

Ada urban legend yang  beredar di internet maupun di tempat lainnya yg menyatakan

kain penutup kepala Yesus ketika dimakamkan  adalah kain serbet lap mulut dan kain serbet lap mulut tersebut terlipat. Kain serbet lap mulut yang terlipat maka artinya si tuan  yg barusan makan akan kembali lagi ke meja makan untuk melanjutkan makan lagi. Serbet lap mulut yang terlipat itu menandakan atau adalah simbol akan datang kembalinya Yesus. 

Mengharukan ? iya, tapi sayangnya ini tidak benar. 


Kenapa ? 

1. Karena kain penutup kepala Yesus itu bukan kain serbet lap mulut tapi kain peluh dan keadaannya bukan terlipat tapi tergulung (Yoh 20:7). 


2. Tuan yang akan kembali lagi ke meja makan untuk melanjutkan makan dengan sebelumnya melipat sebet lap mulut adalah sebuah urban legend  karena  tidak ada catatan atau tradisi yang menyebutkan  perihal pelipatan  kain serbet lap mulut tersebut.