Minggu, 11 Desember 2016

Kerajaan 1000 Tahun

Kerajaan 1000 tahun
(Kitab Wahyu pasal 20)

Copas ayat :
Wahyu 20:1-2 (TB)  Lalu aku melihat seorang malaikat turun dari sorga memegang anak kunci jurang maut dan suatu rantai besar di tangannya; ia menangkap naga, si ular tua itu, yaitu Iblis dan Satan. Dan ia mengikatnya seribu tahun lamanya,
Wahyu 20:4 (TB)  Lalu aku melihat takhta-takhta dan orang-orang yang duduk di atasnya; kepada mereka diserahkan kuasa untuk menghakimi. Aku juga melihat jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; yang tidak menyembah binatang itu dan patungnya dan yang tidak juga menerima tandanya pada dahi dan tangan mereka; dan mereka hidup kembali dan memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus untuk masa seribu tahun.
--------
catatan : naga atau ular tua disebut dengan dua sifat, yakni : iblis dan satan.


Kapan 1000 tahun dimulai ?
Apakah sudah terjadi ?

Jawaban untuk pertanyaan ini bisa kita dapatkan melalui pengajuan pertanyaan2 berikut ini :

Lihat bagian :
"jiwa-jiwa mereka, yang telah dipenggal kepalanya karena kesaksian tentang Yesus dan karena firman Allah; "

Pertanyaan :
Apakah ini suatu peristiwa ratusan atau ribuan tahun setelah jaman Yohanes penulis kitab Wahyu?

Lalu lihat bagian : "memerintah sebagai raja bersama-sama dengan Kristus "

Pertanyaan :

1.Apakah di masa Yohanes tersebut Yesus sudah menjadi raja yang memiliki kerajaan ?

2.Dimanakah kerajaan Yesus ? Di dunia ini seperti halnya raja2 dunia ? Daud atau raja2 kerajaan Romawi ?

3. Raja artinya punya kuasa, apakah Yesus sudah punya kuasa di bumi ? Di sorga ?

Jawaban atas ketiga pertanyaan tersebut sudah ada tertulis di kitab-kitab Injil bukan ?

Kalau jawaban untuk pertanyaan 1 dan 3 adalah : sudah , maka kita bisa selanjutnya memahami bahwa 1000 tahun tidaklah bermakna letterlijk karena dari tahun 33 M sampai sekarang sudah lebih dari 1000 tahun.

Shalom,
Topan Ripan


Senin, 30 Mei 2016

Gerakan Kembali Ke Akar Ibrani

Kelompok gerakan kembali ke akar Ibrani berpikir bahwa Yesus yang bangsa Yahudi  memberitakan injil dalam bahasa Ibrani sehingga tidak menerima realita bahwa kitab2 Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Padahal, Septuaginta adalah bukti nyata yg menunjukkan bhw Yahudi2 perantauan (diaspora) sudah tidak mengerti lagi bahasa Ibrani kuno,yakni bahasa Ibrani yang digunakan dalam tanakh mereka (kitab2 PL).

Lalu lihat Kis 9:28-29, orang2 Yahudi di Yerusalem berbahasa Yunani. Berbahasa Yunani adalah hal yang biasa aja bagi bangsa Yahudi.
---

Bangsa Israel pernah terbuang ke Babilonia dan di tempat inilah  mereka belajar bahasa Aramik yang adalah lingua franca di saat pembuangan tersebut, dan bahkan masih menjadi bahasa perdagangan dan bahasa sehari2 bangsa Yahudi ketika bahasa Yunani menjadi lingua franca menggantikan bahasa Aramik.  Bangsa Yahudi menggunakan bahasa Aramik dan bahasa Yunani dalam keseharian mereka.

Memang bangsa Yahudi tetap belajar dan mengerti bhs Ibrani kitab suci karena sedari kecil sudah ada kewajiban untuk belajar Tanakh, tapi dalam kesehariannya, bangsa Israel bicara/menggunakan bahasa Aramic atau bahasa Yunani.

Sehingga, dari hal ini kita bisa ketahui bahwa kemungkinan besar Yesus mengajar dalam bahasa Aramik, bukan dalam bhs Ibrani.

Adapun Bahasa Aramik, bagi bangsa Israel, bahasa ini adalah sama status asingnya  dengan bahasa Yunani, tapi bangsa Israel menggunakan bahasa2 tersebut dalam keseharian mrk.



Sabtu, 21 Mei 2016

Perkawinan

Kutipan ayat :

Mat 19:4 Jawab Yesus: “Tidakkah kamu baca, bahwa Ia yang menciptakan manusia sejak semula menjadikan mereka laki-laki dan perempuan? 19:5 Dan firman-Nya: Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayah dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.

------------------- 

TR :

Yesus ditanya soal perceraian , spesifiknya adalah perceraian suami dan istri.  Yesus  mengajarkan adanya suatu kesatuan (unity) bahkan dari awal.

Dari sebuah perkawinan antara laki-laki dan perempuan kita bisa mengetahui bahwa yang menikah itu sebenarnya bukan hanya dua orang. Keluarga besar kedua mempelai juga ikut menikah. Menikah dalam artian bersatu karena adanya persatuan dua orang manusia.

Demikianlah kondisi manusia mula-mula, dalam kesatuan. Lah kalau kita runut balik ke Adam dan Hawa, semua manusia khan memang keturunan Adam dan Hawa bukan ? artinya apa ? pernikahan di antara anak cucu Adam itu sebenarnya bukan pernikahan, bukan persatuan/penyatuan baru, lah wong dari awal memang satu kok, berasal dari satu.

Selanjutnya, kalau kita lihat kemunculan Hawa, lah Hawa muncul karena keinginan Adam bukan ? Hawa muncul dari Adam. Artinya kita bisa melihat bahwa Hawa itu sebenarnya tidak ada, yang ada adalah Adam.

Allah menjadikan satu, unity dari awal, sehingga apa yang disatukan Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia. 
Kalau kita selalu melihat dari mula, maka seharusnya tidak ada yang namanya orang asing. Semua adalah diri kita sendiri, adalah Adam. Ingat (kasihilah sesamamu manusia seperti mengasihi DIRI SENDIRI).

Dikotomi laki-laki dan perempuan adalah dikotomi fisikal dan adalah dikotomi yang semu. Inilah yang saya katakan bahwa roh itu genderless. 
Roh diciptakan dalam gambar dan rupa Allah dan Allah adalah genderless.  Allah TIDAK memandang perbedaan laki-laki dan perempuan, yang dilihatnya hanya satu, yakni roh, yakni anak-anakNya.

Adam tidak menikah dengan Hawa, mereka satu adanya.

Satunya daging suami dan istri itu yang mana sebenarnya istri itu adalah ego si suami juga sama halnya dengan Hawa yang muncul dari keinginan Adam .

Satunya daging digunakan untuk mengajar manusia bahwa mereka itu memang selalu satu adanya.  Yang memisahkan manusia adalah rohnya.  Kalau roh (misalnya yang berada/berdiam di tubuh fisik laki-laki) bahwa roh lainnya (roh yang berada dalam tubuh fisik perempuan) adalah terpisah maka terpisahlah si roh itu. Lalu ada satunya daging (suami dan istri) yang diharapkan bisa mengajar si roh bahwa dia (roh) dan istrinya (roh juga) adalah satu.

Lantas bagaimana dengan yang selibat ?, apakah dengan dia (roh) tidak satu daging dengan daging (roh) lainnya lantas berarti dia (roh ) itu tidak satu/in unity dengan roh-roh lainnya ?  Tidak bukan ?

Roh bisa bersatu dengan roh lainnya walau tidak ada kesatuan daging. Roh bisa bersatu dengan roh-roh lainnya karena ada kesatuan dalam Allah yang adalah Roh.

Ketika seorang manusia yang adalah roh + tubuh fisik berada dalam damai sejahtera yang dari Allah bertemu dengan manusia lainnya (yang adalah roh + tubuh fisik juga) yang juga berada dalam damai sejahtera Allah maka sejatinya kedua manusia tersebut  SUDAH "MENIKAH" dalam roh. Sudah satu dalam Roh, satu dalam Allah yang adalah Roh.

Apa yang sudah disatukan Allah tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Allah menyatukan roh yang satu dengan yang lainnya dalam Dia. Manusialah yang selanjutnya memisahkan apa yang telah disatukan Allah. LIhat kulit yang warnanya beda kemudian roh merasa beda. Lihat yang satu berjakun dan berkumis yang satunya enggak lantas kemudian merasa berbeda dan terpisah.

Adam adalah roh + tubuh fisiknya.

Namun kemudian Adam punya keinginan lain, dia menginginkan Hawa. Apa sih Hawa itu ? Hawa ya roh + tubuh fisik juga bukan ? mosok Hawa cuma seonggok daging dan tulang ? bukan khan ? Tubuh fisik Hawa dari mana ? dari rusuk adam (tulang dari tulangku, daging dari dagingku) , artinya dari diri Adam sendiri. Roh nya hawa dari mana ? dari Adam ? enggak khan ? roh nya hawa dari Allah.

Lah roh Adam dan Hawa sama-sama dari Allah alias berasal dari SATU (in unity)  dan roh itu menjadi BERBEDA atau TERPISAH hanya berbeda dan terpisah oleh sesuatu yang semu saja, oleh TANAH, yang mana tanah itu juga bahkan Allah yang bikin, alias ya dari satu juga.

Apakah dengan pernikahan baru roh bersatu ? Tidak bukan ?

Di surga orang tidak kawin dan dikawinkan karena memang dari sononye satu, in unity.
 

Sabtu, 07 Mei 2016

Ular ? Nachash Kej 3

Kata “Ular” di Kej 3:1 adalah sebuah penerjemahan interpretatif-konteks yang dilakukan oleh si penerjemah.

Kata asli (Ibrani) untuk kata “ular” adalah “nachash” ; maknanya adalah penelaah  (lihat juga Kej 44:15). Yusuf anak Yakub menyebut dirinya sebagai “nachash”.

Diterjemahkan sebagai “ular” adalah setelah melihat apa yang kemudian terjadi pada “nachash” tersebut setelah menerima hukuman, yakni menjalar dengan perut (Kej 3:14). Nah penerjemahan "nachash"  sebagai ular inipun tidak tepat karena hanya melihat bagian "dengan perutmulah engkau akan menjalar", sementara itu bagian "debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu" tidak diperhatikan. Kenapa ? karena ular kan tidak makan debu tanah bukan ?

Binatang yg menjalar dengan perut yang dilihat manusia adalah ular. Kemudian diterjemahkanlah kata “nachash” tsb dengan kata “ular”. Lah ini akan menyulitkan ketika diterapkan di Kej 44:15 karena Yusuf bukan ular bukan ? :-)

------------
Karena adanya penerjemahan ini, pembaca kemudian berpikir bhw binatang ular itu tadinya adalah mahluk berkaki yang kemudian menjalar dengan perutnya. Padahal tdk demikian.
Nachash adalah binatang yang paling cerdik (penelaah) yang kemudian berjalan dengan perutnya dan memakan debu tanah.
Dan sudah pasti bukan ular karena ular alias binatang melata sudah ada sebelum peristiwa taman eden (Kej 1: 25).

Binatang atau mahluk apakah nachash ? Tidak ada datanya di alkitab.
----

Kata nachash :
www.bit.net.id/SABDA-Web/L/L051c.htm#72Definisi  :
1) to practice divination, divine, observe signs, learn by experience,diligently observe, practice fortunetelling, take as an omen
1a) (Piel)
1a1) to practice divination
1a2) to observe the signs or omens

Senin, 01 Februari 2016

Kebangkitan Orang Mati


Kebangkitan adalah kebangkitan roh. Segeralah bangkit setelah roh meninggalkan tubuh fisik, tidak perlu menunggu dalam ketidakpastian. Serahkanlah roh ke dalam tangan Yesus Kristus (lihat contoh Stefanus, Kis 7:58-59).

Karena Yesus selalu ada, selalu hadir, parousia, maka tiap manusia yang percaya pada Yesus dan mati dalam Yesus akan dibangkitkan oleh Yesus segera setelah tubuh fisiknya mati. Tidak perlu menanti dalam ketidakpastian. Tidak perlu menunggu untuk jangka waktu/periode yang tidak jelas.

Akhir jaman adalah sekarang, akhir jaman sudah berlangsung dari mulai +/- 2000 tahun lalu sampai sekarang.

-----

Bagaimama Kebangkitan Tersebut ?

Lihat apa yang disampaikan oleh Paulus di 1 Kor 15:35-56,  dia menggunakan analogi tubuh tanaman dan biji yang tidak berkulit (gandum atau biji lain). Yang muncul dari tanah adalah tubuh tanaman yang bukan/berbeda dengan biji yang ditaburkan.

Artinya, manusia bangkit dengan tubuh YANG BUKAN tubuhnya ketika mati alias bukan tubuh fisiknya. Yang ditaburkan adalah tubuh alamiah (tubuh fisik), yang dibangkitkan adalah tubuh rohaniah alias roh karena roh-lah bagian yang rohani dari manusia. Roh lah yang dibangkitkan.
Tubuh fisik akan kembali menjadi debu, menjadi tanah (lihat Kej 3:19).

Kesejatian manusia adalah roh

Di "mata" Allah, kesejatian manusia yang adalah anak-anakNya adalah roh, roh yang  pada awalnya adalah terang.

Mengapa demikian ?

Jawab :

Karena manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Allah, dalam peta dan teladan Allah.

Lihat Kej 1:26
Lihat Kej 1:2 dan Yoh 4:24

Lihat Kis 7:59.

Allah adalah Roh, manusia adalah roh.

Lihat 1 Yoh 1:5
Lihat Mat 5:16
Lihat Mat 13:43

----

Allah adalah Terang, dan manusia diminta menterangkan terang mereka.

Lalu, manusia masuk ke dalam tubuh fisik, untuk sementara waktu, namun kesejatian manusia *bukanlah* tubuh fisiknya namun adalah roh.


Bagaimana dengan  Mat 27:52-53 ?.

Mat 27:52-53 "dan kuburan-kuburan terbuka dan banyak orang kudus yang telah meninggal bangkit. Dan sesudah kebangkitan Yesus, merekapun keluar dari kubur, lalu masuk ke kota kudus dan menampakkan diri kepada banyak orang"

Terjemahan Bahasa Inggris  :

52  and the tombs broke open. The bodies of many holy people who had died were raised to life. 53  They came out of the tombs after Jesus’ resurrection and went into the holy city and appeared to many people.

Di dalam teks Yunaninya the bodies adalah dari kata “Soma”. Nah dari kata “Soma” atau “Tubuh”  ini kemudian kita bisa kaitkan dengan apa yang disampaikan oleh Paulus di 1 Kor 15:35-56. Ada tubuh alamiah dan ada tubuh rohaniah.

Bagaimana dengan kebangkitan Lazarus ?

Kebangkitan Lazarus itu adalah kebangkitan fisikal yang, maaf, tidak berbeda dengan kebangkitan anak janda di Sarfat dibangkitkan oleh Elia atau anak laki-laki perempuan Sunem yang dibangkitkan oleh Elisa. Lalu di mana dong spesialnya Yesus ?

Dari Yoh 11:24 kita ketahui bahwa Yesus adalah kebangkitan dan hidup. Ketika ada Yesus maka ada kebangkitan. Contoh Lazarus, yakni kebangkitan fisikal adalah sarana untuk menunjukkan kebangkitan roh. Kebangkitan roh  tidak dapat dilihat mata alias tidak kasat mata, sehingga diperlukan sarana yang terlihat (kasat mata/secara fisik) untuk menunjukkan hal tersebut, menunjukkan bahwa dalam Yesus ada kebangkitan, ada hidup. Hidup yang kekal. Analoginya adalah ketika orang menggunakan bunga/coklat sebagai ungkapan rasa sayang (kasih) yang abstrak. Kebangkitan fisikal Lazarus (analog bunga/coklat) untuk menunjukkan kebangkitan roh yang tidak telihat mata.

Kapan Kebangkitannya ?

Dari Yohanes 6:40 kita dapatkan pernyataan Yesus perihal waktu pembangkitan yakni pada akhir jaman.

Di Yohanes 11:17-43 kita juga dapatkan waktu pembangkitan adalah akhir jaman.

Kapan akhir jaman tersebut ?

Di Yoh 11 : Marta memiliki sebuah kepercayaan, yakni  akan adanya kebangkitan di akhir jaman (resurrection at the last day, ayat 24).

Yesus membuat sebuah kepercayaan  menjadi sebuah kenyataan,  yakni ketika Yesus menyatakan bahwa Dia adalah kebangkitan dan hidup dan kemudian membangkitkan Lazarus sebagai sarana untuk menunjukkan hal tersebut.

Atau kalau dibuat semacam rumus akan menjadi seperti ini  :

Kebangkitan pada akhir jaman (kepercayaan Marta) = Aku adalah kebangkitan dan hidup (Pernyataan Yesus)

Pernyataan Yesus menunjukkan bahwa Yesus adalah kebangkitan pada akhir jaman (resurrection at the last day). Karena Yesus terus datang, tetap ada walau dunia tidak melihatnya maka kebangkitan orang mati (roh) adalah ketika roh tersebut menyerahkan diri pada Yesus.

Bagian lainnya di Alkitab juga memberikan petunjuk perihal last day yakni dari kitab Ibrani dan Kisah Para Rasul yang menulis nubuatan Yoel. Dari sana diketahui bahwa last days (zaman akhir, hari-hari terakhir) sudah terjadi yakni dimulai dari kedatangan Yesus. (Lihat Ibrani 1:2, Kisah 2:17)

Bagaimana Dengan Penghakiman atau Penghukuman ?

Lihat ayat2 ini :

1 Yohanes 1:9  Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.

Lihat Yoh 8:1-11

Ayat 11 nya :

Yohanes 8:11   Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Aku pun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Lihat Perumpamaan Anak Yang Hilang (Luk 15:11-32), ayat 20 nya :

Lukas 15:20 Maka bangkitlah ia dan pergi kepada bapanya. Ketika ia masih jauh, ayahnya telah melihatnya, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ayahnya itu berlari mendapatkan dia lalu merangkul dan mencium dia.

Lihat pernyataan Yesus pada penjahat yang juga disalib namun kemudian meminta Yesus mengingatnya (Luk 23)

Lukas 23:42-43 Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja."
Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus."


----

Manusia sudah terhukum oleh dosanya sendiri sebagaimana si anak yang hilang tersebut sudah menjadi hina akibat perbuatannya sendiri.

Lihatv

Yohanes 3:19  Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.

----

Berada dalam kegelapan adalah sudah merupakan hukuman dari pilihan masuk/berada dalam kegelapan.

Shalom,
Topan Ripan









Jumat, 15 Januari 2016

Dilahirkan dari Air dan Roh (Yoh 3:3-6)

Yang disampaikan oleh Yesus adalah perihal melihat kerajaan Allah (Yoh 3:3)  atau memasuki kerajaan Allah (Yoh 3:5).

Kalau kita sejajarkan/paralelkan ayat 3 dan ayat 5 maka kita bisa lihat bahwa “dilahirkan kembali” (ayat 3) itu adalah   “dilahirkan dari air dan Roh” (ayat 5).
Dilahirkan kembali = Dilahirkan dari air dan Roh.
Lahir dari Roh lebih mudah dipahami, yakni lahir dari Allah, yakni menerima Allah (lihat Yoh 1:13).
----

Lalu bagaimana dengan lahir dari air  ?
Mari kita lihat Kej 1:2  : “Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air”.
Sebelum terjadi semua penciptaan, ada Roh Allah dan ada……air. Bisa dikatakan bahwa air adalah “bagian” dari Allah . Artinya, lahir dari air adalah sama dengan lahir dari Allah alias sama dengan lahir dari Roh.

Lalu lihat Yehezkiel 36:25-27  : Allah mencurahkan air jernih ke atas manusia yg adalah paralel/ simbolisasi dari Allah meletakkan roh yang baru pada manusia.
Dilahirkan kembali (Yoh 3:3) adalah dilahirkan dari air dan Roh, dan maknanya adalah dilahirkan dari Allah.

Jadi, untuk melihat kerajaan Allah atau masuk dalam kerajaan Allah maka manusia harus dilahirkan dari Allah. Kelahiran dari Allah. Yang dilahirkan dari Allahlah yang bisa masuk ke dalam kerajaan Allah, bukan yang dilahirkan dari daging (Yoh 3:6).
Keselamatan bukanlah karena baptisan air bisa dilihat lebih lanjut di ayat2 berikut ini :

1. Lihat Roma 5:1  : kita dibenarkan karena iman. Tidak ditulis : kita dibenarkan karena iman dan pembaptisan air.

2. Lihat 1 kor 1:14-17; lihat ayat 17 : “sebab Kristus mengutus aku bukan untuk membaptis, tetapi untuk memberitakan Injil” . Kalau pembaptisan dengan air  adalah sebuah persyaratan yang penting maka Paulus tidak akan menulis demikian.

3. Yoh 20:31 : oleh imanmu memperoleh hidup dalam namaNya.

Lantas, apakah tujuan pembaptisan dengan air ? jawabnya ada di 1 Petrus 3:21; yakni :  permohonan hati nurani yang baik kepada Allah. Air adalah kiasan dari peristiwa banjir Nuh. Dibaptiskan ketika doa permohonan akan hati nurani yang baik dinaikkan kepada Allah.

Senin, 11 Januari 2016

Logos : Kasih Karunia dan Kebenaran

Tulisan ini terinspirasi dari sebuah dialog email dengan seorang sahabat bernama Ben H. Swett (September 3, 1934 - July 20, 2019). Intisari tulisan ini atau pencerahannya adalah dari dia, saya kasih "bunga2nya" saja dan yang sub bagian doktrin trinitas :-)

----------

Yoh 1:1-17 adalah pembuka seluruh kitab Yohanes yang kesimpulannya berada di ayat 17;  yakni :  kasih karunia dan kebenaran datang oleh Yesus Kristus. Kesimpulan yang kemudian terjabarkan di pasal2 selanjutnya kitab Yohanes : Yesus lahir, Yesus mengajar, Yesus melakukan mujizat, Yesus mati dan bangkit ; Yesus menyelamatkan manusia.
-------

Kasih-karunia dan Kebenaran (Grace)

Kasih-karunia (di ayat 17) itu terjemahan dari satu kata  bhs Yunani yakni kata"Charis"; terjemahan Inggrisnya adalah  :"Grace".
Kasih-Karunia dan kebenaran adalah sebuah prinsip atau landasan/dasar.

Kasih-karunia dan kebenaran adalah prinsip/landasan yang dapat  MENCIPTAKAN suatu hubungan. Menciptakan persatuan dan kesatuan. Menciptakan persahabatan, menciptakan keluarga.

Ketika ada kasih-karunia dan kebenaran  maka terjalinlah kembali hubungan Allah dan manusia dan terjalinlah hubungan antar sesama manusia.
Relasi atau hubungan antar sesama manusia bisa tercipta apabila ada prinsip/landasan tersebut di dalam hubungan antar sesama.
Contoh prinsip2 yang lainnya : kejujuran; trust atau kesetiaan.
-----------

Logos


Kata "Logos"  itu arti tepatnya adalah pemikiran (logic/rationale).  Diterjemahkan sebagai "Word"(Inggris) atau "Firman" (Indonesia)  juga bisa , namun kita harus mengerti bhw sebelum menjadi sabda/firman tentunya ada pemikiran yg mendasarinya. Mosok bersabda 'nggak mikir  ? :-)

Logos Allah tentunya berada bersama2 dengan Allah dan pemikiran (Logos) Allah ya Allah.  Logos (pemikiran) adalah Allah  (Yoh 1:1).  Tapi, harus kita pahami bahwa Allah BUKAN hanya pemikiranya (Logos-Nya) saja.  Salah kalau menyatakan Allah adalah Logos. Karena Allah bukan sebuah pemikiran.  Yang benar adalah :  Logos adalah Allah, bukan Allah adalah Logos.
Allah adalah Roh  (Yoh 4:24).  Allah adalah keseluruhan keberadaanNya, bukan hanya sabda/Logosnya saja.

Dimaknai perkataan/ucapan/ firman pun bisa karena perkataan/firman itu sebelum jadi perkataan/firman pasti diawali oleh pemikiran/rationale/logic.

Dan pada Allah, Dia toh tak perlu membunyikan pikirannya supaya didengar oleh mahluk lainnya (lah wong hanya ada Dia kok :-) ). Berbeda dengan manusia yg harus menyuarakan/menyampaikan pikirannya dlm wujud perkataan/firman supaya manusia lainnya bisa tahu apa yg dipikirkannya.

Bedanya lagi, pada manusia,  apa yg dikatakannya (difirmankannya) bisa bertolak belakang dengan apa yg dipikirkannya.

Hanya pada Allah-lah "Logos itu adalah Allah". "Firman itu adalah Allah". Pada manusia tidak bisa demikian krn manusia bisa berbohong, apa yang diucapkan/dikatakan bisa berbeda dengan apa yang dipikirkan.


Nah pemikiran (Logos) Allah ini adalah sebuah prinsip. Prinsip yang menjadi dasar/landasan dari segala penciptaan yang dilakukanNya.  Allah tidak asal-asalan dalam menciptakan. Semua ada prinsipnya, ada landasannya,  ada pemikirannya, ada Logos-nya !. Yoh 1:3 menulis : segala sesuatu dijadikan oleh Dia (Logos)  dan tanpa Dia  (Logos) tidak ada suatu pun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. Dia di ayat tersebut mengacu ke Logos.
Dalam Logos ada hidup dan hidup adalah terang manusia (Yoh 1:5). Dalam pemikiran Allah ada hidup dan hidup adalah terang manusia.
-----

Logos – Kasih karunia &Kebenaran


Logos adalah prinsip/landasan, demikian pula grace dan truth, adalah juga prinsip.
Grace and Truth adalah prinsip yang sifatnya konstruktif/membangun karena menciptakan hubungan, demikian pula dengan Logos. Logos adalah prinsip yang konstruktif karena melalui Logoslah tercipta segala yang ada.

Sebagaimana Allah menciptakan segala ciptaan dengan sebuah prinsip yakni Logos maka Allah hendak menciptakan (kembali) relasi dengan manusia melalui Kasih-karunia dan kebenaran, melalui Yesus Kristus.

Grace dan Truth adalah pikiran/pemikiran Allah terhadap manusia. Bhw Allah hendak/berpikir utk bersatu dengan manusia, Allah hendak menjalin hubungan dgn manusia. Bahwa inisiatif rekonsiliasi adalah dari Allah. (lihat Yoh 3:16).
Logos telah menjadi manusia (Yoh 1:14). Yakni prinsip Allah kemudian terwujud  (embodied) dalam daging, dalam manusia, yakni di dalam Yesus Kristus.

Yesus Kristus adalah perwujudan pemikiran Allah (Logos/prinsip Allah) terhadap manusia.
Melalui Yesus kita bisa melihat dan merasakan Logos Allah/prinsip Allah terhadap manusia, yakni Kasih Karunia dan kebenaran. Yakni prinsip/landasan yg menyatukan Allah dan manusia dan menyatukan manusia dgn manusia.

Sebagaimana Logos (pemikiran) adalah prinsip yang menjadi dasar dari keberadaan segala ciptaan maka grace and truth adalah prinsip yang menjadi dasar terciptanya  hubungan Allah dan manusia.

Dan grace and truth tersebut datang melalui Yesus Kristus (Yoh 1:17).

---
Doktrin Trinitas

Kesalahan interpretasi yg dilakukan perumus dan penganut Doktrin Trinitas adalah karena tertulis : Logos itu adalah Allah,  “Firman (Logos) itu adalah Allah” (Yoh 1:1) maka  ketika membaca Yoh 1:14 : “Firman itu telah menjadi manusia”, kalimat ini kemudian diinterpretasikan  : "Allah telah menjadi manusia".

Padahal,  yg menjadi manusia adalah Logos !. Yang menjadi manusia adalah pemikiran (Logos) Allah;  bukan Allah ! karena Allah bukan pemikiran, Allah bukan hanya pemikiran (Logos). Tertulisnya pun : “Firman itu adalah Allah”, bukan  Allah itu adalah Firman .

Sama halnya, pemikiran saya menjadi sebuah karya cipta, bukan berarti saya-nya yg jadi karya cipta saya. Pemikiran saya  tsb adalah saya dan berada bersama2 saya, tapi yg menjadi karya cipta adalah pemikiran saya, bukan saya selaku pemilik pemikiran.

Logos telah menjadi manusia. Pemikiran Allah telah menjadi manusia, yakni pemikiran Allah tersebut terwujud melalui Yesus Kristus.  Apakah pemikiran Allah tersebut ? Yakni : Grace and Truth !.
Melalui Grace and Truth yang mewujud dalam diri Yesus,   Allah hendak menjangkau/menciptakan hubungan dengan manusia (Yoh 3:16). Allah  mencari dan menyelamatkan manusia, anak-anakNya yang dikasihiNya.

Shalom.