Senin, 30 Mei 2016

Gerakan Kembali Ke Akar Ibrani

Kelompok gerakan kembali ke akar Ibrani berpikir bahwa Yesus yang bangsa Yahudi  memberitakan injil dalam bahasa Ibrani sehingga tidak menerima realita bahwa kitab2 Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani.

Padahal, Septuaginta adalah bukti nyata yg menunjukkan bhw Yahudi2 perantauan (diaspora) sudah tidak mengerti lagi bahasa Ibrani kuno,yakni bahasa Ibrani yang digunakan dalam tanakh mereka (kitab2 PL).

Lalu lihat Kis 9:28-29, orang2 Yahudi di Yerusalem berbahasa Yunani. Berbahasa Yunani adalah hal yang biasa aja bagi bangsa Yahudi.
---

Bangsa Israel pernah terbuang ke Babilonia dan di tempat inilah  mereka belajar bahasa Aramik yang adalah lingua franca di saat pembuangan tersebut, dan bahkan masih menjadi bahasa perdagangan dan bahasa sehari2 bangsa Yahudi ketika bahasa Yunani menjadi lingua franca menggantikan bahasa Aramik.  Bangsa Yahudi menggunakan bahasa Aramik dan bahasa Yunani dalam keseharian mereka.

Memang bangsa Yahudi tetap belajar dan mengerti bhs Ibrani kitab suci karena sedari kecil sudah ada kewajiban untuk belajar Tanakh, tapi dalam kesehariannya, bangsa Israel bicara/menggunakan bahasa Aramic atau bahasa Yunani.

Sehingga, dari hal ini kita bisa ketahui bahwa kemungkinan besar Yesus mengajar dalam bahasa Aramik, bukan dalam bhs Ibrani.

Adapun Bahasa Aramik, bagi bangsa Israel, bahasa ini adalah sama status asingnya  dengan bahasa Yunani, tapi bangsa Israel menggunakan bahasa2 tersebut dalam keseharian mrk.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.