Kamis, 26 September 2013

101 Rasul Paulus

Ke-Rasul-an

Rasul adalah sebutan yang diberikan Yesus kepada murid2nya yang diutusnya. Jadi, ada murid2 dan selanjutnya dari murid2 tsb ada yg diutus. (Lihat Luk 6:13).  Kata "rasul" tsb dalam bhs Yunaninya tertulis "apostolos" yg bermakna utusan/ a delegate / messenger.

Diutus utk mewartakan berita sukacita (injil) atau khabar keselamatan bagi orang yang mau percaya. Diutus untuk melakukan penyelamatan/keselamatan yakni : menyembuhkan yg sakit, mentahirkan yg kusta, mengusir setan dan membangkitkan yg mati (lihat  Mat 10:8).

Diutus setelah sebelumnya diperlengkapi dengan kuasa (lihat Mark 3:15, Mark 6:7, Yoh 20:22-23).

Ke-Rasul-an Paulus

Kita bisa membaca bhw Paulus itu tadinya adalah pemburu kristen2 awal dan pengen banget utk membunuhi kristen2. (Kis 8:3, 9:1-2).

Adalah logis kalau kemudian Gurunya kristen2 tsb  mendatangi Saulus (nama Paulus sebelumnya). Dan  perjumpaan Saulus dgn Yesus (Roh Yesus ) itulah yg  kemudian menjadi titik balik awal bagi Saulus, yakni dari pemburu kristen2 menjadi murid Yesus dan kemudian memberitakan berita keselamatan dari Allah melalui Yesus Kristus. Alias, Paulus diutus oleh Yesus.

Bertemu Yesus atau tidak ? Perihal Kis 9:7 dan Kis 22:9
---
Kisah Para Rasul 9:7  Maka termangu-mangulah teman-temannya seperjalanan, karena mereka memang mendengar suara itu, tetapi tidak melihat seorang juga pun.
---

Kisah Para Rasul 22:9  Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar.
---

Kis 9:7 dan Kis 22:9 bukanlah sebuah kontradiksi. Kita ketahui bhw Paulus berbicara ketika turun cahaya terang ke atas dia (Kis 9:5). Di Kis 9:7,  yg bersama Paulus mendengar suara, yakni suara Paulus . Di ayat 22, melihat cahaya terang tp tidak mendengar suara yg berbicara pada Paulus.


Paulus adalah rasul/utusan Yesus. Dan dari surat2 paulus kita bisa ketahui bhw dia pun mengalami siksaan atas pemberitaan injil tersebut. Dia pernah digebukin sampe babak belur dan ditinggalkan begitu saja.

Pengutusan Paulus oleh Yesus itu melalui perantaraan Ananias, alias bukan self claim/ngaku2 sendiri. Ini bisa kita lihat di Kis 9:13-16.

Lalu perihal ajaran2 / tulisan2 Paulus, misalnya soal sunat, soal keselamatan melalui iman, atau soal hukum taurat. Tidak ada kok yg bertentangan dengan ajaran Yesus. Akan mudah dipahami kl seseorang itu bisa membedakan mana esensi dan mana syariat/ritual/bentuk2 lahiriah.

Paulus adalah rasul / utusan Yesus. Murid2 sejamannya mengakui dan menerima hal tsb dan juga murid2 sampai sekarang.

Nah kalau ada sebutan rasul di iman yg lain mk menurut saya ya bisa saja ada.  Krn rasul itu maknanya sederhana saja , yakni : utusan.

Paulus dan murid2 awal tsb diutus oleh Yesus. Kalau di iman lain ada istilah rasul maka cek apakah  menyatakan (beriman)  Yesus sbg gurunya ? Kalau tidak  maka ya artinya bukan utusan (rasul) Yesus. Simple khan ?

Tiap2 pengutus mengutus utusannya. Paulus diutus Yesus. Rasul lain diutus Allahnya dia, so no problem mestinya. Tinggal pilih aja mau ajaran/tuntunan yg disukai/cocok yg mana. Lalu surga model apa yg disukai, dlsb.

Paulus dan Doktrin Trinitas :

Yg merumuskan doktrin trinitas adalah bishop Athanasius, pada tahun 362 M, bukan Paulus !.

Terjemahan bhs Indonesia menulis kata Yunani "kurios" sbg Tuhan, dan ini memang bentuk penghalusan dlm  bhs indonesia  untuk kata "Tuan". Sama halnya spt kata "sahaya" utk "saya". Di terjemahan bhs Inggris ditulis sbg "Lord", yg akan lebih jelas bhw maknanya adalah tuan. Sementara itu kalau utk Allah, bhs Yunaninya adalah "Theos".

Lihat di ayat ini bhw Paulus tidak menjadikan Yesus sbg Allah sebagaimana yg telah salah dituduhkan oleh sebagian orang yang belum paham :

---
2 Korintus 1:3  Terpujilah Allah, Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan,
----

Yesus menyapa Allahnya dengan sapaan relasional : "Bapa" (lihat kitab2 Injil, spesifiknya lihat Yoh 20:17), jadi Paulus menulis "Bapa Tuhan (Tuan) kita Yesus Kristus".

Kata "Tuhan" di ayat itu adalah dari kata Yunani "Kurios" yg maknanya : tuan.

Paulus dan Hukum Taurat :

Untuk memahami sebagian tulisan2 Paulus perihal hukum taurat maka pembaca harus memahami perbedaan  hakikat (esensi) dan bukan hanya pada level syariat (kulit2 luar).

Orang2 nuduh Paulus pelanggar taurat. Terjadi tuduhan karena belum memahami esensi taurat yg adalah kasih . Lihat Mat 22:37-40, semua hukum tergantung pada kasih (hukum kasih).

Paulus nulis sbb :

1 Korintus 9:21  Bagi orang-orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat aku menjadi seperti orang yang tidak hidup di bawah hukum Taurat, sekalipun aku tidak hidup di luar hukum Allah, karena aku hidup di bawah hukum Kristus, supaya aku dapat memenangkan mereka yang tidak hidup di bawah hukum Taurat.

---

Hukum taurat adalah hukum bagi/yg diberikan bagi bangsa Israel, ditulisnya pun dalam bahasa Ibrani. Padahal, Allah adalah Allah atas semua manusia , bukan hanya orang Israel aja. 

Paulus menulis "tidak hidup di bawah hukum taurat",  tapi bukan lantas berarti dia jadi liar  karena dia tetap berada di bawah hukum Allah, di bawah hukum Kristus , yg adalah hukum kasih (lihat di kitab Injil : ajaran2 Yesus, misalnya perihal berdoa, memaafkan dll).

Nah, harusnya mulai mengerti dari sekarang bhw Paulus bukanlah anti hukum taurat atau menentang taurat tapi dia bisa memahami bhw manusia itu  bukan cuma bangsa Israel dan hukum taurat itu berada di dalam bagian hukum yg lebih universal yakni hukum kasih (lihat Mat 22:37-40). Ada hukum Allah, ada hukum Kristus,yakni Kasih, hukum kasih.

Paulus dan Sunat :
(Gal 5:6 , 1 Kor 7:19)

Sunat adalah sebuah tanda fisikal dari sebuah perjanjian antara Allah bangsa Israel (YHVH) dengan bangsa Israel. Isi perjanjian tersebut adalah : (Lihat Kej 17:4-8 )
1) Pemberian tanah Perjanjian (memiliki tanah)
2) Pemberian keturunan yg banyak. 

Sunat adalah tanda dari sebuah perjanjian yg sifatnya duniawi , bukan tanda dari sebuah keselamatan atau kehidupan surgawi/rohani.

Paulus memahami hal ini. Dan dia menulis sbb :

1 Korintus 7:19  Sebab bersunat atau tidak bersunat tidak penting. Yang penting ialah mentaati hukum-hukum Allah.

Keselamatan surgawi tidak bersifat duniawi (memiliki tanah dan keturunan yg banyak) . Keselamatan surgawi adalah bagamana mentaati hukum-hukum Allah. Disunat tapi jadi pencuri utk apa ?

Paulus Penipu ?

Salah lah pikiran atau tuduhan demikian, mana ada orang yg sudah punya posisi keagamaan bagus di agama Yahudi, terhormat, lah trus malah jadi pesakitan ? Di kejar2 sama mantan teman2 nya dari agama yahudi karena mewartakan Yesus, mewartakan berita sukacita (injil), digebukin sampai hampir mati dan jualan tenda sebagai mata pencahariannya .

Perihal ajaran, yg disampaikan atau diceritakan oleh Paulus khan tentang  Yesus, alias ya pendengar2 nya akan mencari ajaran Yesus bukan ?

Perihal Roma 3:7

Roma 3:7  Tetapi jika kebenaran Allah oleh dustaku semakin melimpah bagi kemuliaan-Nya, mengapa aku masih dihakimi lagi sebagai orang berdosa?

Ayat ini paralel atau seirama dengan ayat 5 , baca :

Roma 3:5  Tetapi jika ketidakbenaran kita menunjukkan kebenaran Allah, apakah yang akan kita katakan? Tidak adilkah Allah -- aku berkata sebagai manusia -- jika Ia menampakkan murka-Nya?
----

Makna dari kedua ayat itu sama , yakni jangan berpikir bhw kesalahan atau dusta manusia adalah sebuah kebaikan karena Allah jadi terlihat atau berada pada sisi kebenaran/mulia dan karenanya manusia tdk pantas mendapat murka Allah (ayat 5) atau dihakimi (ayat 7). Ini adalah logika pembenaran diri sendiri yang ngawur.

Sama hal nya di masa sekarang orang berpikir kalau tidak ada kejahatan maka kebaikan tidak akan ada/nampak. Ini adalah logika ngawur. Kebaikan itu ada bahkan tanpa ada kejahatan karena kejahatan adalah absennya kebaikan.

Nah ayat 5 dan 7 itu menjelaskan hal tsb, bhw adalah logika ngawur kalau mikir kejahatan/dusta adalah kebaikan krn Allah jadi mulia; dan kemudian nggak mau /protes ketika dihakimi (ayat 7) atau menerima murka Allah (ayat 5).

Utk ayat 2 Kor 12:11

Baca keseluruhan surat Paulus ke jemaat Korintus supaya tahu apa yg sedang terjadi pada jemaat korintus. Jemaat korintus adalah jemaat dari kalangan mampu namun sedang terjadi perpecahan di jemaat tersebut, yakni karena adanya kesombongan spiritual akibat salah dalam memaknai karunia Roh Kudus.
Baca 2 Kor 12 itu dari ayat 11 sampai 14 maka akan tahu bhw itu bukan kesombongan Paulus tapi adalah suatu teguran/pengajaran pada jemaat Korintus.


Salam

Melihat Ke-Allah-an Yesus

Apa yang ingin kita lihat dari Allah ? Wajahnya ? Bentuknya ? Atau apanya ?

Lalu, dengan apa kita akan  melihatnya ?  Melihatnya dengan mata fisik kita  ?
Bagaimana kita mengharapkan melihat wujud  Allah dengan mata fisik kita yg lemah ? Yang  melihat benda di jarak yg jauh saja tidak mampu dan dengan semakin lanjut usia akan semakin berkurang kemampuannya bahkan hilang ?

Lalu,  kalau sudah melihat wajah/wujud  Allah, terus apa ?
Hanya untuk bilang :  "Waauu" gitu ? :-)

Supaya bisa memuji2 Allah dan selalu terkenang2 akan wajahnya yang.... ?. Nah loh ! , yang apa ?  yang berwibawa, ganteng, cantik, kiyut , lucu atau bagaimana ?

Ironis ketika kita terkadang tidak tahu apa yg sebenarnya kita butuhkan.

----
Yang kita butuhkan dari Allah adalah kehidupan kita, karena dari Dialah kita berasal. Bisa diibaratkan spt pohon dan tanah. Yg dibutuhkan oleh pohon dari tanah bukanlah wajah si tanah tapi si tanah itu sendiri. Keseluruhan si tanah karena dari tanahlah atau di tanahlah pohon itu hidup/ tumbuh.

Yang kita butuhkan dari Allah adalah apa yang dilakukan Allah pada manusia. Inilah yang esensial, yang utama.

Sama halnya dengan antar manusia . Ganteng atau cakep tapi nggak membantu atau tidak berkontribusi ya… buat apa ? Memangnya kenyang hanya memandangi wajah kekasih ? Apa anak2 akan kenyang hanya dengan memandangi wajah ayah dan ibunya ?

Apa yang dilakukan, apa yang diberikan, inilah yang kita butuhkan dari Allah.

Jadi, kalau melihat atau mau melihat Allah maka yang seharusnya kita bisa lihat adalah  perbuatanNya atau apa yang dilakukanNya.

Yesus memang manusia, namun kita bisa melihat Allah dengan melihat dia. Kita bisa melihat ke-Allah-an Yesus. Kita bisa melihat Allah dalam Yesus.

Bagaimana melihat ke-Allah-an Yesus ? Yakni dari perbuatan yang dilakukan Yesus, yakni sebagaimana yang dinyatakan oleh Yesus bhw perbuatan atau pekerjaannya adalah pekerjaan Allahnya (Bapanya) yang terjadi melalui dia.

Apa yg dilakukan Yesus ?
 
Yakni menyelamatkan, yakni memberi kehidupan(Yoh 3:16).

Menyelamatkan adalah melalui apa yang disebut mujizat. Menyelamatkan adalah dengan memberikan ajaran tentang bagaimana hidup yang baik.
 
Hidup yang baik adalah kembali menjadi baik, yakni baik kepada yang baik  dan juga kepada yang jahat. Kalau hanya baik kepada yang baik dan tidak kepada yang jahat maka itu belum bisa dikatakan sebagai baik.

Dan yang utama dari penyelamatan adalah pemberian kehidupan.

Yesus memberikan dirinya pada manusia, dan karena Allah bekerja melalui Dia maka ini sama artinya  dengan Allah memberikan diriNya kepada manusia.
 
Apakah Allah memang memberikan diriNya pada manusia ?

Coba saja lihat sekitar manusia, alam semesta , kehidupan bahkan diri manusia itu sendiri keberadaannya adalah dari Allah. Dari mana Allah memberikan semua yg ada dan diri manusia ? Ya dari diriNya sendiri, mo darimana lagi ? Dari ketiadaan ? Ketiadaan itu ya Dia juga.

Yesus memberikan dirinya artinya apa yg ada padanya menjadi milik penerima. Karena Yesus bersama2 Allahnya maka Allahpun akan berada bersama2 dengan penerima.

Yesus memberikan dirinya adalah dengan dia melaksanakan penugasan/pengutusan Allahnya. Dia dan Bapa sudah satu, alias dia tidak lagi sedang mencari surga atau pencerahan atau penyatuan dengan Allah karena sudah satu. Yang dilakukannya adalah sebagaimana yang dilakukan oleh Allahnya, yakni mencari dan menyelamatkan yang hilang, mencari dan menyelamatkan manusia berdosa.

Allah ya tetap Allah, entah manusia menyembahnya atau tidak. Dia tidak butuh pengakuan dari manusia. Ketika manusia melakukan dosa maka yang merugi si manusia itu sendiri. Melakukan dosa adalah penghancuran diri sendiri, self destruction. Allah tidak berkurang sedikitpun ke Allah an nya karena manusia melakukan dosa atau bahkan menghina Allah.
Dan karena Allah adalah Baik maka yg dilakukannya adalah kebaikan, yakni justru hendak dan akan mencari dan menyelamatkan manusia yang berdosa/dalam dosa.

Dan Yesus melakukan sebagaimana yang dilakukan Allahnya, alias...Yesus adalah Allah. Atau untuk membedakannya, kita pakai tanda kutip deh, Yesus adalah "Allah".  
Kita bisa melihat ke Allah an Yesus melalui apa yang dilakukannya.
Dari suatu perbuatan atau sikap, kita kemudian memberikan sebutan atau nama atau pengenalan akan perbuatan atau sikap tersebut. Misalnya, ketika seorang (sebut saja si A) menolong orang lain, kita sebut sebagai berbuat baik atau kebaikan.
 
Di saat ada orang lain (sebut saja si B) melakukan perbuatan yang sama maka kita pun akan menyebutnya sebagai perbuatan baik atau kebaikan. Kita tidak lagi melihat orang yang melakukannya, misalnya si A atau si B, yang kita lihat adalah perbuatannya, yakni kebaikan.

Allah mencari dan menyelamatkan manusia. Ketika ada manusia (Yesus) melakukan hal yang sama maka kita tidak lagi melihat si manusia tersebut (Yesus) , namun yang kita lihat adalah Allah.

Demikianlah melihat ke Allah an Yesus.

Nah, sekarang harusnya sudah bisa lebih mudah memahami perkataan Yesus yang ini :

Yoh 14:7 Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia."
Yoh 14:8 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
Yoh 14:9 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu kepada kami.


Satu hal lagi dan ini sangat penting…
Dengan melihat Allah pada Yesus maka ini bukan berarti kita meng-Allahkan Yesus atau menjadikan Yesus sebagai Allah. Karena yang kita lihat hanya satu, yakni Allah. Yang kita lihat adalah Allah. Kita melihat Allah melalui melihat Yesus. Kita tidak lagi melihat siapanya (subyek) atau pribadinya  namun hanya melihat satu saja, yakni melihat Allah. Ketika kita melihat Allah maka Yesus tidak dilihat atau sedang dilihat. Yang dilihat adalah Allah.
Allah adalah Kasih. Ketika Yesus menunjukkan kasih maka kita melihat kasih, kita melihat Allah.


Dari sepasang suami-istri yang terus hidup bersama sampai kakek-nenek maka kita tidak lagi hanya melihat laki-laki dan perempuan (fisikal), kita bisa melihat kasih di antara mereka. Bahkan, itulah yang akan kita lihat. Kita tidak sedang menduakan kasih karena kita melihat ada dua pribadi (suami dan istri) karena pribadi2 tsb menjadi “hilang” ketika kita hanya melihat  kasih.
  
Salam,
Topan Ripan

Rabu, 25 September 2013

Nama Iesous

Kitab Injil ditulis dalam bahasa Yunani, dan  yang juga tertulis dalam kata Yunani adalah nama Yesus (bhs Indonesia), yakni tertulis dgn "Iesous",  dengan cara pengucapan: iesous (bunyi bhs indonesia)  atau utk pemakai bhs inggris pengucapan/bunyinya adalah : ee-ay-sooce'. Kata dalam bahasa Yunani inilah yg diwariskan oleh murid2 awal kepada generasi selanjutnya.

Pertanyaan yg kemudian kita temui diajukan orang adalah diantaranya  : "orang Yahudi kok namanya dalam bahasa Yunani ? , salah kali tuh ? " . Atau : "bangsa Yunani khan penganut paganisme, jadi nama "Iesous" ada kaitannya dgn paganisme tuh", atau "sptnya bunyinya mirip Zeus, dewa utama agama pagan"  ,  dstnya dstnya.

Lah ?
....

Bahasa Ibrani sudah digunakan bangsa Yahudi sebelum mereka menyembah Allah yg Esa, apa artinya Allah Esa itu Allah dari polytheisme mereka sebelumnya ?  karena bahasa yg digunakan tetap bahasa Ibrani ?  Tidak bukan ?!

Abraham yg bapak orang beriman itu juga pakai bahasa leluhurnya loh (Aram, Irak sekarang), apa artinya Allahnya Abraham adalah Allah leluhurnya ? Tidak bukan. ?!

Nah kalau sudah memahami demikian maka walau dalam bahasa Yunani maka tidak kemudian lantas berarti terkait dgn paganisme.
Bahasa yg sama tdk berarti iman/kepercayaan  sama.
....

Ada yang menarik, yakni ketika Yesus menyebut Simon sebagai "Kefas" yang kemudian diberikan nma dalam bahasa Yunani "Petrus" yg berarti batu (Yoh 1:42). Lalu lihat juga Tomas yg juga memiliki nama Yunani , yakni Didimus (Yoh 20:24) yg bermakna sama dgn Tomas (bhs Aramaic)  yakni :  kembar. Dari dua contoh nama/sebutan  tokoh selain Yesus di atas kita bisa tahu bahwa nama/sebutan dalam bahasa Yunani adalah hal yang lumrah di masa itu, bukan suatu keanehan.
----

Yg utama atau esensial dari suatu nama adalah maknanya atau apa yg hendak disampaikan/dijelaskan dgn nama tsb.  Contoh : kata " mangga"  adalah utk menunjukkan buah mangga. Kata "maaf" adalah untuk menyatakan rasa bersalah dan penyesalan.

Lalu ada kata "mango" dalam bahasa Inggris  yg menunjuk ke benda yg sama dgn mangga dan kata "sorry"  dalam bahasa Inggris yg mengacu ke hal yg sama dengan kata "maaf".

Yg utama atau esensial adalah maknanya bukan ?

"Mangga" atau "mango" digunakan untuk menunjuk benda yang sama. "Maaf" atau "sorry" digunakan untuk menunjukkan hal yang sama.

Dari Matius 1:21 kita dapatkan makna kata/nama "Iesous"  sbb :

Matius 1:21  Ia akan melahirkan anak laki-laki dan engkau akan menamakan Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka."

Lihat bagian "yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka".

Jadi, kata/nama  "Iesous" bermakna :  yg akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka. Atau kalau disingkat : yg menyelamatkan atau lebih singkat lagi : menyelamatkan atau keselamatan (salvation). Anak yang akan lahir tersebut adalah keselamatan.

-------
Lalu , kita baca kisah selanjutnya, yakni perkataan Iesous yg menyatakan sbb :

Yohanes 14:10  Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya.

Artinya : Iesous menyelamatkan karena Bapanya menyelamatkan. Atau dapat dikatakan makna tidak langsung dari  "Iesous" adalah : Bapa/Allah menyelamatkan umatnya dari dosa mereka.

----------------------

Kembali ke ke-Yahudiannya Yesus, dan ini lebih ke rasa penasaran saja sebenarnya, yakni : karena Yesus orang Yahudi maka apakah nama dia dlm bhs ibrani/aramic ?

Orang sudah membaca/mendapatkan kata "Iesous", dan krn tokoh ini orang Yahudi, kemudian orang bertanya2/penasaran apakah namanya dalam bahasa Aramic.

Analoginya : orang sudah tahu kata utk buah tsb adalah "mangga' , lalu misalkan saja orang tahu bhw buah ini aslinya dari Inggris , kemudian orang bertanya2, apakah kata utk "mangga"ini dalam bahasa Inggris ?. Kurang lebih analoginya demikian.

Apa yg harus menjadi acuan pencarian kata dalam bhs inggris tsb  ? Dalam hal buah mangga, maka yg menjadi acuan utama adl  buah yg dimaksud bukan ? Bawa buahnya dan tunjukkan ke orang Inggris,  tanya nama/kata utk buah itu dalam bahasa Inggris.

Untuk nama "Iesous" dalam bahasa Ibrani/Aramic maka acuannya adalah makna nama Iesous tersebut. (Mat 1:21), yakni : "yang akan menyelamatkan umatnya dari dosa mereka" atau yang menyelamatkan atau keselamatan.

Yang kemudian dilakukan adalah mencari nama orang dalam bahasa ibrani yang memiliki makna yang sama sebagaimana tertulis di Mat 1:21 tersebut.

Di kitab-kitab perjanjian lama, nama orang yang bermakna "yang menyelamatkan" atau keselamatan adalah : "Oshea" (atau Howshea atau Hoshea atau Hosea) .Nama Hoshea yg pertama dikenal adalah Hoshea bin Nun yakni pengganti Musa dalam memimpin bangsa Israel memasuki tanah perjanjian. (Lihat Bilangan 13:8).

"Hoshea" adalah kata/nama bahasa ibrani yang maknanya : keselamatan.

Kemudian Musa mengganti nama tsb menjadi "Yehoshua"  (Lihat Bil 13:16). Yehoshua bermakna Yahweh/God is salvation atau Allah adalah keselamatan.

Hoshea adalah yg ditugaskan Musa utk mengintai dan dia juga kemudian yg menggantikan Musa. Musa mendapatkan penugasan dari Allahnya sehingga ketika Hosea menggantikan Musa maka ada tongkat estafet yg diteruskan.

Artinya, dalam nama "Yehoshua " terkandung makna tersirat : menyelamatkan.

Allah adl keselaman , walau nuansanya pasif namun ketika ada perpanjangan tangan Allah melalui Musa atau Hosea maka maknanya bisa juga dilihat dalam nuansa  aktif, yakni Allah menyelamatkan atau keselamatan.

Nama/kata "Yehoshua" kemudian mengalami pemendekan bentuk (shorter form) , yakni menjadi "Yeshua"atau   ( ישוע)   . Contohnya bisa kita lihat di Nehemia 8:17.

"Yehoshua" menjadi "Yeshua" dalam bentuk singkat/pendeknya. Arti nama ini adalah : dia menyelamatkan.

Jadi, kalau berdasarkan makna kata,  maka nama yg kurang lebih semakna dengan "Iesous" adalah 'Yehoshua" atau "Yeshua" yg berasal dari kata "Oshea" atau "Howshea" atau "Hoshea" atau "Hosea".

------

Nah... ini menarik, yakni ketika dilakukan transliterasi atau penerjemahan berdasarkan tata kata/tata kalimat, yakni atas kata  : "Yeshua" , maka kalau ditrasliterasi ke bahasa Yunani didapatkan kata "Iesous"  !

"Yeshua" ( ישוע  ) terdiri dari :

Yod (Y) - Shin (Sh)-Vav(u) -Ayin (a)

----

Yod - "ye"> krn bhs Yunani tdk memiliki huruf konsonan "Y" maka Y (yod) ditransliterasi dgn gabungan I (iota)- E(eta)  yg akan dibunyikan  "yay" atau  "i-ei" .

"sh" atau shin  ditransliterasi dengan "S" (sigma) karena tidak ada huruf  "sh" di bahasa Yunani.

"U" atau vav (ibrani) ditransliterasi dengan OU (omicron - upsilon) , dilafalkan uu,  karena kalau hanya Upsilon (u  yunani) tidak akan dihasilkan bunyi yg benar dan dikehendaki (bunyi u  tsb).

"A" atau ayin (ibrani) . Aturan dalam tatabahasa/grammar Yunani mengharuskan huruf ini tidak divokalisasi dan juga aturan bhs yunani bhw nama maskulin/laki2 tidak diakhiri dgn huruf hidup ketika ditransliterasi dari ibrani ke yunani.

Sigma (v) atau "s" pada bagian akhir nama adalah standar transliterasi dari bahasa lain ke bahasa Yunani. Sigma atau "s" juga berfungsi utk menunjukkan bhw nama tsb adalah nama maskulin/laki2.

Sehingga, dari nama "Yeshua" kita akan dapatkan IE+S+OU+S atau Iesous di dalam bahasa Yunani, yg dibunyikan "iesous" atau yesus.


-----

Kata Yunani Iesous ini kemudian ditransliterasi ke bhs Latin menjadi Iesu[s] dan kemudian ke bhs Inggris kuno menjadi Jesus. Di bhs Inggris kuno, huruf J itu dibunyikan spt dalam bhs Jerman,  yakni berbunyi spt "Y" . Di bhs inggris modern saja bunyinya jadi J (Jei). Kalau di Jerman sampai sekarang masih berbunyi Y.

---

Kesimpulan :

1.Kata "Iesous" tidak ada hubungannya dgn paganisme atau penghormatan pada zeus.

2. Yang utama atau esensial dari nama ini adalah makna atau apa yg hendak diwakili atau ditunjukkan oleh nama tersebut karena tujuan nama atau penamaan adalah demikian.

3. "Iesous" dalam bahasa Yunani menjadi "Yeshua" kalau di bahasa Ibrani, bukan "Yahshua" atau "Yahashua".

4.Penerjemahan menjadi Jesus (bhs Inggris) atau Yesus (bhs Indonesia) sudah memenuhi tata kalimat (transliterasi) , alias sudah benar.

Salam
Topan Ripan