Selasa, 08 Agustus 2017

666

Di surat/teks Bahasa Yunaninya, yang tertulis adalah : "hexakosioi hexekonta hex", bukan angka atau bilangan. Di Alkitab terjemahan Bahasa Indonesia, kalimat Bahasa Yunani tersebut  ditulis "enam ratus enam puluh enam", bukan angka atau bilangan.

Hexakosioi hexekonta hex" atau Enam ratus enampuluh enam" dlm Bahasa Indonesia menjadi angka "666" adalah kalau ditulis dgn sistem angka Arab  (arabic numerical system (0-9)). 

Padahal.....
Penguasa pada  waktu itu adalah  Kerajaan Romawi yg punya simbol/sistem  penomeran sendiri yakni angka Romawi (I,II, III,  dstnya).
Artinya apa ?
Kalau  pakai  sistem angka romawi, maka didapatkanlah angka romawi : DCLXVI. 
Terlihat bahwa di dalam "hexakosioi hexekonta hex" ada urutan angka-angka pokok dalam bilangan Romawi  yang urutannya dimulai dari besar ke kecil. Kalau urutan dari kecil ke besar adalah  dari I (1) , V (5), X (10), L (50), C (100) dan D (500).  Kalau  diurutkan dari kecil ke besar maka tdk bisa dibaca angkanya berapa (IVXLCD). Dan pesan harus sampai ke pembaca bukan ?. Apakah itu ?
Penggunaan hexakosioi hexekonta hex atau urutan dari besar ke kecil ini  adalah cara yg digunakan Yohanes utk menunjuk Kerajaan Romawi. Sistem bilangan kerajaan digunakan utk menunjukkan Kerajaan Romawi . hexakosioi hexekonta hex" adalah kerajaan Romawi. Kerajaan yang memenjarakan Yohanes dan yang melakukan penyiksaan dan pembunuhan pada kristen2 awal ( s/d  abad ke 4 M). 
Menunjuk Kerajaan Romawi juga bisa kita lihat di kalimat : "bilangan seorang manusia"

----

Copas ayat :

Wahyu 13:18

Yang penting di sini ialah hikmat: barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah enam ratus enam puluh enam

----

.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.