Selasa, 05 Juli 2011

Baptisan

Sampai saat ini, masih ada perbedaan yang dalam banyak kasus mengarah ke pertikaian yang berujung di terpisahnya satu dan lainnya. Tulisan singkat ini menawarkan salah satu cara memandang baptisan, salah satu basis untuk rekonsiliasi.

Baptisan Air Yesus oleh Yohanes Pembaptis

Tujuan  : menggenapkan seluruh kehendak Allah (Mat 3: 13-15) 

3:13. Maka datanglah Yesus dari Galilea ke Yordan kepada Yohanes untuk dibaptis olehnya.
3:14 Tetapi Yohanes mencegah Dia, katanya: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-Mu, dan Engkau yang datang kepadaku?”
3:15 Lalu Yesus menjawab, kata-Nya kepadanya: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh kehendak Allah.” Dan Yohanespun menuruti-Nya.
 
Apa yang hendak digenapkan ?  Jawab : pernyataan ke –Anak Allah-an Yesus : 

3:17 lalu terdengarlah suara dari sorga yang mengatakan: “Inilah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Nyalah Aku berkenan.”
 
Baptisan Air Anak di Jaman Sekarang 

Tujuan  :  memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah ( 1 Pet 3:21) 

1 Pet 3:21. Juga kamu sekarang diselamatkan oleh kiasannya, yaitu baptisan–maksudnya bukan untuk membersihkan kenajisan jasmani, melainkan untuk memohonkan hati nurani yang baik kepada Allah–oleh kebangkitan Yesus Kristus,


Permohonan hati nurani yang baik : the sooner the better, semakin bayi semakin baik, bayi. Percik atau Selam ? bukan masalah, karena baptisan air adalah kiasan. Kiasan bukan yang utama, yang utama adalah di permohonannya. 

Jadi, ada perbedaan tujuan baptisan air pada anak-anak dan pada Yesus Kristus yang hendak dicontoh oleh Kristen jaman sekarang. 

Baptisan Roh Kudus

Ada satu baptisan lain selain baptisan air yakni baptisan Roh Kudus yang dilakukan Yesus (Mat 3:11). 

Baptisan Roh Kudus adalah baptisan Kasih. Dilakukan oleh Yesus dan oleh murid2 Yesus. 

Orang tua adalah murid Yesus, dan melalui Yesus mereka mengenal kasih Allah. 

Kepada bayi/infants orang tua  bisa menjadi saluran kasih Allah, saluran kasih Yesus. Orang tua juga bisa memohon pada Yesus agar Dia membaptis sang bayi/anak secara langsung (baptisan Roh Kudus oleh Yesus). Bayi tidak perlu ditunggu sampai dewasa untuk dikasihi atau dimohonkan pembaptisan Roh Kudus oleh Yesus. 

Baptisan Roh Kudus adalah baptisan kasih. Penolong yang lain, penghibur atau pengajaran terjadi karena adanya kasih. Karena kasihlah kemudian terus ada penyertaan, ada penolong, ada penghibur, ada nubuatan, ada perlindungan  dan ada pengajaran lanjutan. 

Kasih tidak memandang usia dan tidak membutuhkan logika.  Kasih diberikan kepada siapa saja, bayi, anak-anak bahkan kakek dan nenek. 

Percik atau selam/tenggelamkan (baptizo) ? : Dalam Holy Spirit Baptism atau dalam baptisan kasih, yang dibaptis  HARUS ditenggelamkan. Yang dibaptis atau dikasihi harus ditenggelamkan dalam kasih, dilingkupi oleh kasih, dibungkus oleh kasih, bukan dipercik-percik :-) 

Mengasihi adalah dengan keseluruhan kasih, bukan sedikit-sedikit, bukan dipercik-percik. 


Salam,
Topan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.