Minggu, 26 Juni 2011

Allah Tidak Mencobai dan Tidak Memakai Iblis


Seorang sahabat  berpendapat bahwa Allah mencobai manusia, bahwa Allah mengutus/memakai iblis untuk mencobai manusia. Dia menyarikan pendapatnya sbb :

Dr pmaknaan2 spt di atas, bs dibedakan TINDAKAN ALLAH yg:

1. Menetapkan (lgsg mencobai) dgn Mengijinkan (tdk lgsg)
Bbrp ayt yg TEGAS ttg ini (makna literal) spt Kej 22:1, Kel 16:4, Mzm 66:10, 1 pet 1:6; Rm 5:3 dab, dll.
2. Tndakan Allah bertujuan, dan pasti demi kebaikan. tujuan Allah mncobai berbeda dgn iblis. Dsini bisa dpahami maksud  Yak 1:12-14. Bd. 1 kor 11:19.

+++++++++++++++

Untuk POINT 1 , dari saya adalah sbb :

Saya pilihkan sebuah cerita, sebuah ilustrasi yakni tentang pencobaan yang dialami Petrus, peristiwa ketika Petrus menyangkal Yesus.

Lihat Lukas 22:31

Lukas 22:31 Simon, Simon, lihat, Iblis telah menuntut untuk menampi kamu seperti gandum, 22:32 tetapi Aku telah berdoa untuk engkau, supaya imanmu jangan gugur. Dan engkau, jikalau engkau sudah insaf, kuatkanlah saudara-saudaramu.” 22:33 Jawab Petrus: “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” 22:34 Tetapi Yesus berkata: “Aku berkata kepadamu, Petrus, hari ini ayam tidak akan berkokok, sebelum engkau tiga kali menyangkal, bahwa engkau mengenal Aku.”

Demikianlah kutipan cerita tentang penyangkalan yang akan dilakukan Petrus dimana kemudian Petrus akhirnya benar2 menyangkal Yesus, sampai 3 kali.

Mari lihat ayat2 yang lainnya dulu :

Lihat 1 Yoh 5:18
1 Yoh 5:18. Kita tahu, bahwa setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa; tetapi Dia yang lahir dari Allah melindunginya, dan si jahat tidak dapat menjamahnya.

Lihat 1 Yoh 1:5

1 Yoh 1:5. Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

Lihat Mat 7:17

Mat 7:17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik.
Mat 7:18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
……..


Mungkinkah yang melindungi malah memakai iblis untuk mencobai manusia ? Mungkinkah Yesus yang menyuruh iblis untuk mencobai Petrus ? mungkinkah Yesus berdoa pada BapaNya agar Bapa menyuruh iblis untuk mencobai Petrus terus kemudian berdoa lagi pada BapaNya agar melindungi Petrus ? (aneh dan absurd bukan ?).

Mengapa Petrus menyangkal Yesus sampai 3 kali ? 

Kita bicara Petrus yang punya ketakutan, yang punya kehendak bebas, yang punya keinginan melindungi dirinya sendiri, menyelamatkan dirinya sendiri.

Dan iblis/pencoba adalah juga mahluk yang memiliki kehendaknya sendiri. Pencoba/iblis masuk di kelemahan Petrus itu, di keinginan Petrus menyelamatkan dirinya sendiri.

Lalu iblis masuk, iblis mencobai Petrus. 

Kok bisa ? Kok kayaknya ada “restu” ? ada ijin ? 

Apakah bisa diartikan Yesus dan Bapa mengijinkan iblis mencobai Petrus ? 

Apa makna mengijinkan di sana ? apakah itu artinya Allah/Yesus memakai iblis untuk mencobai Petrus ?
Naif. Ya, naïf kalau kita berpikir demikian.

Atau… 

Yang terjadi adalah, Iblis atas keinginannya sendiri, yakni melawan Allah melakukan tindakannya dan Allah serta Yesus melakukan tindakan mereka, yakni melindungi Petrus.

Ada dua kekuatan, tidak beradu secara langsung karena iblis pasti tidak bisa melawan Allah namun dua kekuatan itu menjadi pilihan bagi Petrus, sebagaimana  ke kanan atau ke kiri. 

Bukan, bukan saling mengeluarkan pengaruh seperti dua mahluk, satu malaikat dan satunya lagi setan di pundak tokoh film2 kartun. Yang berupaya keras adalah iblis. Adapun Allah dan Yesus berharap (berdoa) agar Petrus mendengar apa yang sudah ada di dalam rohnya, di dalam dirinya, yakni bagian Allah, a portion of God’s Spirit, Gambar dan Rupa Allah yang sudah ada di dalam Petrus (dan manusia)

Allah dan Yesus tidak menginginkan manusia (Petrus) yang tidak bisa menentukan kasihnya sendiri, yakni apakah kepada Yesus dan Allah atau ke dirinya sendiri. 

Kasih pada Allah dan pada Yesus adalah harus karena kesadaran penuh dari yang mengasihi. Kalau Petrus memilih Yesus maka itu harus dari kesadarannya, dari kehendak bebasnya sendiri, dari kasih Petrus.
Yang dilakukan oleh Yesus adalah berdoa bagi Petrus agar iman Petrus tidak gugur.

Iblis bertindak atas inisiatifnya sendiri, melihat kelemahan Petrus sehingga berupaya menjauhkan Petrus dari Yesus, dari Allah.

Jadi, Allah tidak memakai iblis atau mengutus iblis untuk mencobai manusia ! janganlah kita menjadi sesat, sebagaimana kata Yakobus.

Yak 1:13. Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: “Pencobaan ini datang dari Allah!” Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapapun.1:14 Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. 1:15 Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. 1:16 Saudara-saudara yang kukasihi, janganlah sesat!
……


Lalu sahabat itu  membandingkan antara 1 Kor 10:13 dengan cerita Ayub.

Mari kita lihat cerita Ayub dan menilai samakah situasi ini dengan cerita tentang Petrus di atas ?

Lihat Ayub 2:3
 
Firman TUHAN kepada Iblis: “Apakah engkau memperhatikan hamba-Ku Ayub? Sebab tiada seorangpun di bumi seperti dia, yang demikian saleh dan jujur, yang takut akan Allah dan menjauhi kejahatan. Ia tetap tekun dalam kesalehannya, meskipun engkau telah membujuk Aku melawan dia untuk mencelakakannya tanpa alasan.”

——

Aneh ‘nggak ada Allah yang bisa dibujuk sama Iblis untuk mencelakakan manusia ??

Jawab : ANEH !!

Lalu lihat/bandingkan dengan doa Yesus pada Petrus di kisah di atas !.

——

Lalu, lihat Ayub 2:5-7

Ayub 2:5 Tetapi ulurkanlah tangan-Mu dan jamahlah tulang dan dagingnya, ia pasti mengutuki Engkau di hadapan-Mu.”
Ayub 2:6 Maka firman TUHAN kepada Iblis: “Nah, ia dalam kuasamu; hanya sayangkan nyawanya.”
Ayub 2:7. Kemudian Iblis pergi dari hadapan TUHAN, lalu ditimpanya Ayub dengan barah yang busuk dari telapak kakinya sampai ke batu kepalanya.
Ayub 2:8 Lalu Ayub mengambil sekeping beling untuk menggaruk-garuk badannya, sambil duduk di tengah-tengah abu.


Aneh ‘nggak Allah yang seperti itu ? Iblis meminta TUHAN mengulurkan tangannya (ayat 5) untuk menjamah tulang dan daging Ayub alias bikin Ayub penyakitan ! (ayat 7)

Allahnya yang aneh atau ayatnya yang salah ?

Berani bilang ayatnya salah ? :-)

Bandingkan dengan sikap Yesus yang memohonkan perlindungan atas iman Petrus di atas.

Kembali ke 1 Kor 10:13, apa pulak makna perkataan Paulus ? : 

10:13 Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.


Apakah perkataan itu diartikan bahwa Allah mencobai manusia atau Allah mengutus/memakai iblis untuk mencobai manusia ?

Jawaban atas pertanyaan itu adalah : “ya”, yakni bagi yang mind set nya terkontaminasi oleh cerita Ayub .

Adapun yang bisa memahami Kasih yang ditunjukkan Yesus pada Petrus sebagaimana cerita di atas, maka jawabannya adalah : “TIDAK !.” Allah tidak mencobai manusia dan tidak mengutus iblis untuk mencobai manusia. 


Lantas sahabat itu mengajukan lagi ayat2 lainnya  di atas :

1) Kej 22:1
22:1. Setelah semuanya itu Allah mencoba Abraham. Ia berfirman kepadanya: “Abraham,” lalu sahutnya: “Ya, Tuhan.”

Allah di Kej 22 :1 itu , dalam bahasa aslinya adalah dari ‘elohiym. 

Nah loh ? siapa lagi ini ? membingungkan ya ? enggaklah, tapi perihal penyebutan/penamaan Allah ini memerlukan topik khusus. Di skip aja dulu ya…

Kita tahu bahwa yang menjanjikan anak kepada Abraham adalah YHVH sbb :

Kej 21:1. TUHAN memperhatikan Sara, seperti yang difirmankan-Nya, dan TUHAN melakukan kepada Sara seperti yang dijanjikan-Nya.


TUHAN adalah terjemahan dari Y@hovah alias YHVH dan YHVH adalah Allah bangsa Israel yang contoh sikapnya bisa kita lihat di cerita Ayub itu.


2) Kel 16:4,
16:4 Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Musa: “Sesungguhnya Aku akan menurunkan dari langit hujan roti bagimu; maka bangsa itu akan keluar dan memungut tiap-tiap hari sebanyak yang perlu untuk sehari, supaya mereka Kucoba, apakah mereka hidup menurut hukum-Ku atau tidak.


Wah… lagi-lagi YHVH ya ? :-)

3) Mzm 66:10
Mzm 66:10 Sebab Engkau telah menguji kami, ya Allah, telah memurnikan kami, seperti orang memurnikan perak.

 
Ini kesaksian orang, kesaksian penulis Mazmur, kesaksian bangsa Israel yang Allahnya adalah YHVH. 


4) 1 Pet 1:6;
1 Pet 1:6. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kamu seketika harus berdukacita oleh berbagai-bagai pencobaan.

Lihat ayat 1 nya :

1 Pet 1:1. Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia,

Kita bisa melihat peristiwa penyangkalan Petrus (di bagian atas/awal) untuk memahami makna pencobaan tersebut. Atau bisa juga melihatnya dari apa yang terjadi pada murid2 awal, yakni PENDERITAAN yang mereka alami karena iman mereka. 

1 Pet 1:6 tidak mengajarkan Allah mencobai manusia atau menggunakan iblis untuk mencobai manusia.

5) Rm 5:3
5:3 Dan bukan hanya itu saja. Kita malah bermegah juga dalam kesengsaraan kita, karena kita tahu, bahwa kesengsaraan itu menimbulkan ketekunan, 



Kesengsaraan dari kata “thlipsis”. Kesengsaraan pada murid2 awal terjadi karena iman mereka pada Yesus. Ini bukan ayat yang menunjukkan bahwa Allah mencobai manusia atau Allah mengutus iblis untuk mencobai manusia.

Mudah-mudahan sahabat itu  bisa menarik garis besarnya, melihat benang merah dari apa yang saya tulis ini. Sehingga di hari-hari selanjutnya atau tepatnya di ayat2 selanjutnya bisa memahami apa yang saya, tidak, bukan saya , tapi Yakobus, Kitab Injil atau kitab2 lainnya ajarkan bahwa Allah TIDAK Mencobai Manusia atau yang lebih sesat dari itu : Allah memakai iblis untuk mencobai manusia. 


UNTUK POINT 2
Sahabat itu berpendapat  :

2. Tndakan Allah br7an, dan pasti demi kbaikn mc. 7an Allah mncobai brbeda dgn iblis. Dsini bs dpahami mksd Yak 1:12-14. Bd. 1 kor 11:19.

Dari saya :
Kalau kita baca Kej 3, yakni cerita kejatuhan manusia dalam dosa maka yang terjadi adalah manusia memiliki keinginan untuk melawan kehendak Allah dan oleh karena tindakannya itu manusia menerima konsekuensi2nya.

Kalau kita melihat perumpamaan anak yang hilang (Luk 15) kita bisa melihat bahwa kesengsaraan yang dialami oleh si anak adalah akibat perbuatannya sendiri, akibat keinginannya sendiri.
Ini sinkron dengan Yakobus 1:13-16. 

Lalu kita baca interaksi bangsa Israel dengan Allahnya di kitab-kitab Perjanjian Lama.
Mereka menulis YHVH mengutus roh jahat untuk bikin susah manusia. Mereka menulis YHVH mencobai kesetiaan Abraham.

Kita lihat Kitab Kejadian, siapa sih yang bikin manusia itu jadi terusir dari Firdaus ? siapa sih yang memisahkan diri dari Allah ? manusia itu sendiri khan ?

Kita lihat perumpamaan anak yang hilang, siapa sih yang pengen keluar dari rumah bapaknya itu ?
Lah terus ‘ngapain Allah (bukan YHVH ) BIKIN susah manusia ? mencobai manusia bahkan mengutus iblis untuk mencobai manusia ?

Lah manusia itu sendiri kok yang mau memisahkan diri dari Allah, kok malah bilang Allah yang bikin susah ??:
Mengutus iblis untuk kebaikan manusia ? Lah terus mengutus nabi-nabi itu untuk apa ? ‘ngapain ‘ngutus nabi2 kalau bisa ‘ngutus iblis untuk nakut2in manusia ? untuk bikin susah manusia, untuk kebaikan manusia ? absurd !

Mencobai manusia untuk kebaikan manusia ? 

Kalau Allah benar2 mengerahkan seluruh kuasanya, seluruh kekuatannya, BISAKAH manusia mengalahkan Allah ? Bisakah manusia menolak kekuatan Penciptanya ? 

Pakai kaki tangan ? lewat iblis ? biar nggak kuat2 amat maksudnya ? . maka lebih absurd lagi ! Kalau iblis kaki tangan Allah maka Allah itu ya iblis itu sendiri.

Mau atau berani bilang Allah adalah iblis itu sendiri ?

Manusia memisahkan diri dari Allah atas keinginannya sendiri, dan kalau kemudian dia mendapatkan kesusahan ya rasakanlah, jangan menyalahkan Allah. Dan ketika manusia mau kembali ke jalan Allah dan juga mendapatkan kesusahan, ya wajar. Karena kesusahan itu toh dia sendiri yang bikin, sudah terlanjur melekat di dunia, melekat di kenikmatan dunia ya susah untuk keluar. Kalau biasa korupsi terus tobat, maka teman2 korupsinya dulu akan waspada pada dia, “jangan2 kita dilaporin sama dia ? ”. Dan salah satu akibat yang mungkin diterima yang tobat itu adalah … kematian.

Sama saja dengan yang terjadi pada Paulus. Dulu mengejar2 dan menyiksa murid2 Yesus, tentunya dia tidak sendirian melakukan itu. Eh tiba-tiba Paulus tobat, lah ya wajar kalau banyak yang mukulin dia. Siapa lagi ? ya teman-temannya dulu (torn in flesh-nya Paulus).


Salam,
Topan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.