Minggu, 26 Juni 2011

Tubuh Fisik Manusia : Kitab Kejadian Mendukung Teori Evolusi ?

Penciptaan manusia

Roh :

1:26. Berfirmanlah Allah: “Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi.”

Gambar dan Rupa Allah ?

Kalau kita hanya memiliki kitab Kejadian pasal 1 itu saja atau melihat di Kitab Kejadian Pasal 1 itu saja maka kita mendapatkan ‘penggambaran’ Allah sbb :

1:2 Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.

Roh Allah, inilah yang bisa kita dapatkan ketika kita dihadapkan pada situasi kita hanya memiliki kitab Kejadian pasal 1.

Jadi, manusia dalam gambar dan rupa Allah maka manusia adalah roh.

(tulisan terkait perihal roh  :  di sini

 
Namun, manusia adalah juga sebagaimana kita lihat manusia sekarang. Ada yang hitam, ada yang putih, ada yang kuning. Ada ras asia, ras eropa, ras afrika…

Tubuh fisik berbeda, tampilan luar manusia berbeda-beda. Walau berbeda mereka punya kesamaan, kesamaan keinginan, kesamaan kemampuan berfikir, kesamaan kemampuan mengasihi, dan kemampuan tolong menolong.

Sehingga, manusia bukanlah tampilan luarnya, manusia adalah roh.

Kemanusiaan bisa kita lihat bukan dari tubuh fisik, tapi dari sikap, dari perbuatan, dari apa yang keluar dari tubuh fisik itu.

Tubuh fisik hitam, putih atau kuning bukanlah penentu kemanusiaan seorang manusia. Tubuh fisik hitam, putih atau kuning toh bisa bersatu padu dalam menolong manusia2 lainnya yang sedang kesusahan.


Tubuh Fisik Manusia : Darimana/bagaimana terjadinya tubuh fisik ?

2:7 ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari debu (06083 `aphar, definisi : dry earth, dust, powder. red) tanah (0127 ‘adamah : land(s), earth. red) dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
Debu tanah ?

1:10 Lalu Allah menamai yang kering itu darat, (earth, 0776= ‘erets) dan kumpulan air itu dinamai-Nya laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik.

Lalu ?

Ini yang menarik…

1:11 Berfirmanlah Allah: “Hendaklah tanah (earth, 0776= ‘erets) menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang berbiji,supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi.”Dan jadilah demikian.

1:20. Berfirmanlah Allah: “Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi cakrawala.”

1:24. Berfirmanlah Allah: “Hendaklah bumi (earth, 0776= ‘erets) mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan binatang melata dan segala jenis binatang liar.” Dan jadilah demikian.

Dari bumi, yang keluar dari bumi atau dari tanah hanya dikenal/ada 2 kelompok/jenis yakni tumbuh-tumbuhan (Kej 1:11) dan hewan (Kej 1:24).



Tubuh fisik/materi adalah juga ciptaan Tuhan. Kemuliaannya tidak ditentukan oleh ‘statusnya”. Tubuh tumbuhan tidak lebih mulia daripada tubuh fisik hewan atau sebaliknya.

Tumbuhan memiliki sistemnya sendiri begitu pula tubuh fisik hewan. Ketika kita melihat ke dalam, kita akan menemukan keajaiban di sana, bagaimana selembar daun bisa ‘memasak’ sari-sari makanan yang diambil dari tanah, bagaimana sistem pencernaan ayam berlangsung dlsb.

Tubuh fisik manusia terdiri dari atom-atom atau sub atom yang terbentuk dari makanan dan minuman yang dimakannya. Makanan dan minuman yang diperolehnya dari bumi, dari tanah. Dari tumbuh-tumbuhan dan dari hewan. Tubuh fisik manusia itupun adalah suatu keajaiban.

Amati dan pelajari bagaimana sistem-sistem tubuh bekerja.

Karena bisa dikonsumsi, kita bisa katakan tubuh fisik tumbuhan dan hewan itu compatible dengan tubuh fisik manusia karena atom2nya bisa saling digunakan.

Kontemplasi atas “doktrin” : “Jadilah”

Ada dua hal dari “jadilah” yang bisa ditelaah yakni 1) “jadilah” adalah dari ketiadaan menjadi ada dan 2) waktu peng-ada-annya.

Allah menciptakan segala sesuatu dengan “jadilah”. Dari ketiaadaan menjadi suatu keber-adaan. Lantas bagaimana dengan waktu (durasi/proses) peng-ada-annya ?

Selama ini, kita mendefinisikan “jadilah” seperti sulap, “simsalabim” karena pembatasan yang kita buat sendiri.

Karena manusia nggak bisa “simsalabim”, maka Tuhan pasti dan harus bisa, dan harus begitu, padahal belum tentu demikian bukan ? “Jadilah” bisa dimaknai dengan dua cara, ujug2 ada atau ada proses (durasi/proses).

Contoh :

Yang tertulis di kitab Kejadian, Kej 2, pembentukan tubuh fisik Adam adalah dengan suatu proses, tergambar di pembentukan (membentuk). Begitu pula dengan adanya Hawa, dari tulang rusuk Adam.

Semestinya, kalau “jadilah” dalam pemaknaan seperti sulap, “simsalabim”, maka Adam harusnya ujug2 ada, Hawa ujug2 ada : “jadilah”. Tidak ada pembentukan, tidak ada dari tulang rusuk.

Okelah kalau membentuk Adam dan dari tulang rusuk dianggap sebagai sebuah bentuk “jadilah”, artinya cuma mereka saja yang manusia, yang lainnya bukan, karena pada manusia2 setelah itu dan sampai sekarang, kita bisa lihat bahwa terjadinya tubuh fisik manusia itu ada prosesnya, tidak ujug2 “jadilah”.  

Sperma ketemu sel telur kalau ibunya tidak makan dan minum ya mati juga tuh si calon bayi..

Sperma dan sel telur dari protein, dari makanan dan minuman yang dimakan dan minum ortunya, dari tubuh tumbuhan dan tubuh hewan… tidak ada “jadilah” sebagaimana Adam dan Hawa.

Jadi bagaimana ? Adam dan Hawa sajakah yang manusia yang lainnya bukan ?:-)

Penutup :

Yang tertulis, dari bumi (tanah dan air) yang keluar hanya ada dua kelompok yakni tumbuh-tumbuhan dan hewan.

Lantas, mana evolusinya ? ya direnungkan sendiri aja !  :-)… atau ya tunggu saja hasil-hasil terbaru dari sains:-)

Sebagai bekal, manusia itu bukan tubuh fisiknya, manusia adalah roh dan manusia diciptakan dalam gambar dan rupa Penciptanya, gambar dan rupa Allah.


Salam,
Topan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.