Minggu, 26 Juni 2011

Manusia Menyelamatkan Manusia

Kurang lebih 2000 tahun lalu, ada manusia yang menyerahkan dirinya, mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan manusia-manusia yang memilih untuk diselamatkan. Dia menyatakan akan mencari dan menyelamatkan siapapun yang mau. 

Manusia menyelamatkan manusia, kok begitu ? demikiankah ?  atau bagaimanakah memahaminya ?

Mengapa bisa terjadi manusia mengampuni dosa manusia lainnya ? mengapa manusia bisa menyelamatkan manusia ?  bukankah pemilik kehidupan adalah Allah Yang Esa  ? bahwa yang mengampuni dosa atau membebaskan manusia dari hukuman adalah Allah ?

……………

Mari sama-sama kia renungkan, ketika di dunia ini, tidak ada satupun hal yang kita terima tanpa melalui perantaraan. Kecuali Adam, bahkan keberadaan di dunia inipun adalah melalui manusia lainnya, melalui perantaraan.

Demikian pula pengenalan akan Allah,  adalah melalui perantaraan, perantaraan alam atau perantaraan manusia lainnya atau bahkan melalui diri sendiri. Manusia mengenal Allah melalui alam , melalui utusan atau melalui pengenalan akan diri sendiri. 

Semuanya melalui perantaraan.  Pengenalan melalui mengenali diri sendiri pun adalah termasuk mengenal Allah melalui perantaraan. Perantaranya  adalah diri sendiri. 
Analoginya  : seorang anak mengenali orang tuanya melalui kemiripan wajah atau beberapa sifat-sifatnya.
…………..

Allah mengutus utusan-utusan untuk menjangkau manusia yang dicintaiNya. Dia bekerja melalui perantaraan. Allah memberikan ajaran-ajaran melalui nabi-nabi untuk diikuti oleh manusia.

Manusia menerima makanan dari ibunya, dari ayahnya yang bekerja.
Yang terlihat dari ibu atau ayahnya sejatinya adalah dari alam. Air susu Ibu adalah dari makanan dan minuman yang dimakan dan minum oleh ibunya. Ayah yang berkerja (misalnya petani) adalah pemberian makan dari tanah, dari alam. Pada orang yang percaya, mereka percaya bahwa tanah dan tempat mereka hidup adalah dari Allah mereka.

Dari sini kita bisa melihat bahwa semuanya ber-perantara. Allah memberi makan melalui perantaraan alam, melalui ayah yang bekerja atau melalui ibu yang memberikan ASI.
Manusia yang menyelamatkan itu menyatakan bahwa pengutusnyalah yang menyelamatkan, karena pekerjaan yang dilakukannya adalah pekerjaan pengutusnya yang terjadi melalui dia.

Jadi, manusia menyelamatkan manusia, yakni ketika manusia melakukan pekerjaan Allahnya.

Mengapa manusia ?

Mengapa tidak langsung Allah itu saja yang menyelamatkan ?

Jawaban singkatnya adalah perantaraan.

Kemudian kita bertanya lagi, mengapa perlu perantaraan ?

Nah…kita akan berputar-putar lagi di tulisan ini :-)


Tulisan Terkait :






Salam,
Topan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.