Senin, 27 Juni 2011

Reinkarnasi: Cara Mudah Memahaminya

Kunci mudah dalam memahami konsep reinkarnasi adalah di memahami dua hal, yakni :

1. konsep waktu dan 
2. memahami sifat keinginan/kesukaan.

Konsep Waktu  (dan ruang)
Bumi yang adalah ruang tempat manusia tinggal, matahari dan benda-benda langit adalah benda, adalah materi atau bersifat material.

Bumi berputar pada porosnya dan sembari melakukan hal itu, bumi mengelilingi matahari. Akibat bumi berputar pada porosnya maka ada siang dan malam, ada pembagian waktu di bagian-bagian bumi, terjadilah hitungan satu hari. Akibat bumi mengelilingi matahari terjadilah musim di bumi, dua musim atau 4 musim dan terjadilah hitungan satu tahun.

Di siang hari, manusia atau hewan atau tumbuh-tumbuhan mencari makanan atau tumbuh-tumbuhan membuat  makanan. Makanan yang dicari atau dibuat oleh tumbuh-tumbuhan itu adalah untuk kebutuhan fisikal si manusia atau si hewan atau si tumbuh-tumbuhan. Waktu yang terjadi (siang dan malam) adalah untuk materi si manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan.

Perputaran bumi pada porosnya, perputaran bumi mengelilingi matahari yang menyebabkan siang dan malam, menyebabkan “adanya” waktu adalah untuk materi/fisik si manusia.


Sifat Keinginan / bagian non fisikal manusia 

Selain memiliki tubuh fisik (materi) manusia juga memiliki ‘bagian” lainnya yang secara umum dan sederhana kita katakan ‘bagian’ non fisikal dan bagian ini juga memiliki kebutuhan. Bagian lain yang non fisikal itu contohnya adalah kasih sayang atau rasa memiliki dan dimiliki.

Bagian non fisikal ini memiliki kebutuhan yang bahkan bisa dilihat dari perbuatan fisikal yang dilakukan manusia. Contohnya makan, selain karena lapar manusia juga makan karena keingintahuannya (mencoba rasa makanan tertentu) atau karena ada kepentingan, kepentingan bisnis misalnya atau karena alasan sungkan/tidak enak (karena sudah disuguhi padahal baru makan).

Bagian yang non fisikal dari manusia itu tidak terikat oleh batasan waktu dan ruang. Rasa sayang atau rasa memiliki dan dimiliki tidak pudar oleh berlalunya waktu. Siang berganti malam, hari berganti hari, tahun berganti tahun rasa itu bisa tetap ada. Bahkan, kita mengenal istilah CLBK, cinta lama bersemi kembali yang artinya rasa itu tidak bisa dibatasi oleh waktu dan ruang.

Rasa rindu ingin bertemu tidak bisa dibatasi oleh waktu, belum berpisah sudah rindu, atau rindu yang terus ada selama berhari-hari, berbulan-bulan, bertahun-tahun. Rasa rindu itu selain tidak terbatas waktu juga tidak terbatas oleh ruang. Rindu ya rindu saja walau dipisahkan oleh samudera.

Rasa hanya bisa hilang atau padam oleh karena rasa (lainnya) bukan karena waktu dan ruang. Rasa rindu berganti rasa putus asa dan akhirnya rasa pasrah (”ya sudahlah kalau tidak bisa ketemu”) atau terganntikan oleh rasa sayang pada yang lainnya :-).

Ketika berada di dalam bumi, di alam materi maka manusia mengalami siang dan malam, mengalami pergantian musim, pergantian tahun. Yang merasakan itu tepatnya adalah bagian fisikal (materi) dari si manusia. Bayi menjadi anak-anak, anak-anak menjadi dewasa dan dewasa menjadi tua.

Bagian non fisikal manusia tidak ditentukan oleh materi atau perubahan materi. Pagi berganti malam, hari berganti bulan,bulan berganti tahun rasa bisa tidak berubah.
Selain rasa kasih/sayang atau rindu ada rasa lainnya yakni rasa marah atau dendam. Dendam dan amarah bisa terbawa terus dari hari ke hari, dari tahun ke tahun bahkan dari generasi ke generasi.

Rasa atau keinginan tidak terbatas waktu dan tidak terbatas ruang. Walau terpisah ruang ratusan kilometer, dendam dan amarah tetap tidak padam, tetap tidak hilang, bahkan, baru mendengar nama orang yang dibenci saja amarah sudah memuncak.

Rasa dan keinginan bisa tetap ada walau waktu dan ruang telah berlalu. Keinginan tidak hilang dengan adanya keterbatasan waktu dan ruang.

Tahun 1600, tahun 1900, atau tahun 2000  adalah hitungan di alam materi, yang terjadi karena adanya perputaran materi, perputaran bumi pada porosnya dan perputaran bumi mengelilingi matahari.

Tahun 1600, 1900, 2000 bukanlah “tahun” bagi rasa, bagi keinginan.
Rasa dan keinginan hanya bisa dihentikan/dibatasi atau bertambah atau berkurang atau hilang oleh rasa dan keinginan yang lain.

Keinginan mencicipi rasa makanan tertentu hanya bisa hilang ketika keinginan itu diganti dengan keinginan lainnya. Amarah hanya bisa dihentikan dengan memahami kemarahan itu atau menyadari akar/pencetus amarah dan kemudian menggantinya (kalau bisa) dengan rasa yang lainnya.

Reinkarnasi 

Reiknarnasi atau rebirth adalah masuk kembali ke alam materi, ke alam fisikal.
Inkarnasi dari in-carnate, in-carno, carno dari carnis = daging (ingat carnivore). Jadi Re-inkarnasi artinya masuk kembali ke dalam daging atau ke dalam tubuh fisik (daging), ke dalam materi.

Mengapa bisa terjadi demikian ?

Mengapa orang terus mencari makanan kesukaannya ? mengapa orang berupaya menghindari seseorang ? atau mengejar seseorang ? rasa dan keinginan adalah jawabannya.

Materi (waktu dan ruang) tidak bisa membatasi rasa dan keinginan sehingga terjadilah apa yang kita sebut reinkarnasi atau rebirth.

Rasa dan keinginan yang tidak ditentukan/dibatasi ruang dan waktu (tahun 1600, 1900 atau 2000) menyebabkan terjadinya reinkarnasi.

Mudah bukan ?

Tulisan Terkait :





Salam,
Topan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.